Kamis, 26 Januari 2012

Caulerpa

Pada kesempatan ini akan diceritakan beberapa pengalaman saya dalam memelihara akuarium laut setelah cukup lama mempraktekkan teori yang diperoleh melalui internet dan teman-teman lainnya. Akuarium saya sekarang telah memasuki usia dua tahun dengan tingkat keberhasilan 80% untuk jenis-2 tertentu dan 100% untuk jenis2 tertentu lainnya

Berikut adalah pengalaman saya mengenai pasca pembuangan Caulerpa dan pasca over dosis zat kimia. Pada waktu itu, saya berhasil menumbuhsuburkan caulerpa secara luar biasa. Hampir seluruh akuarium penuh dengan caulerpa.

Bagi rekan hobiis yang menginginkan Caulerpa-nya tumbuh subur, hal yang perlu mendapat perhatian adalah cahaya dan zat additive. Cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan Caulerpa sangat sederhana dan tidak membutuhkan lampu metal halide, dalam hal ini cukup menggunakan lampu Fluorencent dengan temperatur cahaya cukup 6500°K sedangkan zat additive yang diperlukan adalah iodine atau besi. Pertumbuhan Caulerpa sangat cepat, dalam waktu beberapa bulan akuarium bisa penuh dengan Caulerpa asalkan tidak dimasukkan ikan pemakan tumbuhan seperti jenis tang dan bulu babi.

Apabila telah berhasil menumbuhkan Caulerpa secara luar biasa, maka Caulerpa tersebut harus disiangi secara rutin. Biasanya dilakukan sebulan sekali dengan dibuang sebanyak 10-20%. Pembuangan Caulerpa dalam jumlah banyak akan mempunyai dampak negatif bagi akuarium yang semula penuh dengan Caulerpa. Pembuangan Caulerpa bertujuan untuk membuang fosfat dan bebarapa unsur lainnya. Oleh karena itu pemeliharaan Caulerpa sebaiknya dilakukan di akuarium khusus jangan di akuarium display karena dapat merusak pemandangan seperti menutupi invertebrata kesayangan anda nantinya.

Sumber: http://o-fish.com/AkuariumLaut/caulerpa_1.php

Siklus Nitrogen versi 2

Banyak penulis tentang aquarium air laut menceritakan tentang besar aquarium, dll... tapi menurut saya.. nitrogen cycle adalah yang terpenting dari itu semua.....

nitrogen cycle sebenarnya juga terjadi di aquarium air tawar, tapi karena ikan air tawar bisa lebih toleransi dengan kondisi air yang kurang baik, maka hal ini tidak terlalu di perhatikan. tapi tidak dengan aquarium air laut.

apakah nitrogen cycle? Nitrogen cycle adalah perubahan zat zat kimia di dalam aquarium yang berasal dari makanan ikan, kotoran ikan, dll, yang akhirnya di rubah menjadi zat yang tidak berbahaya. semua ini di lakukan oleh bactery bactery yang terdapat di dalam aquarium. ada 2 jenis bactery yang di kenal di aquarium laut, yaitu jenis aerob (bactery yang perlu oksigen untuk hidup) dan anaerob (bactery yang jarang oksigen untuk hidup, bila terkena oksigen, mereka akan mati)
makanan ikan yang tidak termakan biasa nya bakal di urai oleh bactery aerob menjadi Ammonia.
Ammonia ini sangat berbahaya bagi ikan, karena berbagai macam penyakit sangat suka dengan ammonia yang menyebabkan ikan cepat mati dalam hitungan hari.
Ammonia ini di uraikan kembali oleh bactery aerob yang lainnya menjadi Nitrite yang juga berbahaya bagi ikan ikan. lalu Nitrite ini juga di urai oleh bactery aerob menjadi Nitrate dimana nitrate adalah zat yang tidak terlalu berbahaya bagi ikan. namun nitrate yang terlalu berlebihan bakal membuat permasalahan baru yaitu algae atau lumut. dan tinggi nya nitrate juga membuat ikan dan coral tidak sehat.

lalu bagaimana menekan nitrate yang tinggi, jawabannya adalah mengembangbiakan bactery anaerob, atau mengganti air secara berkala.

banyak para hobby gagal di awal mereka di karenakan mereka terlalu terburu buru untuk memasukkan ikan di dalam aquarium, pertumbuhan bactery tidak lah cepat, bahkan memerlukan waktu sampai 4 minggu untuk mencapai ammonia dan nitrite di titik paling rendah.

menurut pengalaman saya...
minggu 1 : ammonia naik
minggu 2: ammonia mulai turun, nitrite naik
minggu 3: ammonia 0, nitrite mulai turun, nitrate naik
minggu 4: ammonia 0, nitrete 0, nitrate tinggi
lalu lakukan pergantian air 30% - 50% untuk menekan nitrate
jika system nitrate sudah terdapat di aquarium anda. maka nitrate juga akan turun di minggu 5 dan minggu 6 sampai terjadi balance...

ada 3 cara untuk memperlancar masa cycle ini
1. Dengan live rock, live rock adalah batu dari laut yang sudah terdapat banyak bactery dan microorganisme. bactery tersebut bisanya banyak yang mati dan akan menghadirkan ammonia di aquarium.
2. dengan menambahkan makanan ikan seperti udang kupas, pelet ke dalam aquarium di hari pertama, dan mungkin setiap minggu kalau untuk pelet.
3. dengan Ikan yang kuat seperti dalmselfish, tapi ini cara yang cukup sadis walaupun tingkat survive nya cukup tinggi. dan walaupun bisa survive, kemungkinan ikannya malah jadi jagoan di dalam aquarium anda, dan mengganggu ikan baru yang baru di beli.

ingat kesabaran adalah kunci utama.

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Cara menurunkan Nitrat Dengan Deep Sand Bed (DSB)

Dari yang kita tahu. hasil akhir dari nitrogen cycle adalah nitrogen itu sendiri atau berupa gas, bukan berbentuk cair. tetapi sebelum menjadi nitrogen, zat yang cukup merepotkan adalah Nitrate. Nitrate merupakan salah satu unsur zat di dalam aquarium air laut yang cukup merepotkan. jika anda membaca banyak forum, semua orang pasti bertanya "TOLONG MASALAH NITRATE TINGGI".
mengapa nitrate selalu menjadi masalah? Ini di karenakan nitrate cuma bisa di uraikan oleh bactery anaerob, di mana cuma bisa hidup di keadaan dekat Zero O2, atau kadar O2 rendah. ini terbalik dengan prinsip yang ada, karena kita mau O2 sebanyak banyak nya di dalam air aquarium kita buat pertumbuhan ikan, dan menjadikan aquarium lebih dingin. Banyak orang yang menyarankan untuk mengganti air aquarium. memang ini bisa mengurangi kadar nitrate, tapi bukan solusi. karena berdasarkan pengalaman saya, nitrate akan tinggi kembali dalam hitungan hari, jadi saya tekankan disini, mengganti air untuk menurunkan nitrate bukan SOLUSI. tetapi kalau dalam jangka pendek mungkin cukup membantu.

banyak cara yang bisa di gunakan untuk menurunkan nitrate, salah satunya adalah Live sand, atau Deep Sand Bed (DSB) yang saya kira cukup effective.
NB: ada beberapa reefer yang tidak suka dengan DSB tersebut jika di letakkan di main aqua, karena sering terjadi badai pasir, jadi mereka pun membuatnya di SUMP mereka.

DSB ini menggunakan pasir yang sangat halus, bisa di bilang menggunakan pasir yang ukurannya 0.01 mm dengan ketinggian 3-4 CM, lalu pasir yang lebih besar 0.05 mm 3-4 CM, lalu yang terakhir 0.1 mm setinggi 1-3 CM, namun bisa juga di tambah lagi dengan pasir yang lebih besar di atas nya lagi untuk mengurangi badai pasir.
dari semua persyaratan pasir, memang agak ribet, karena itu banyak reefer yang cuma menggunakan 1 jenis pasir saja (termasuk saya). Untuk batas ketinggian pasir minimum adalah 10 CM untuk bisa bekerja dengan baik. menurut www.asira.org pasir apapun bisa di pakai, bahkan pasir yang biasa di jual di toko bangunan. tetapi menurut saya pasir putih pantai adalah yang terbaik, atau bahkan kalau bisa menambahkan livesand (pasir dari dasar laut di daerah coral) untuk mempercepat proses kehidupan di dalam pasir.

yang di takutkan oleh para reefer dari DSB ini adalah zat H2S, dimana zat ini terbentuk pada saat nitrate 0, dan para bactery anaerob yang seharusnya merubah zat nitrate menjadi nitrogen, malah menjadi H2S. ini lah yang di sebut dengan timebom, ini terjadi jika kita tidak menjaga DSB kita dengan semestinya. Bentuk fisik dari Zat H2S ini pun bisa dilihat, yaitu berwarna hitam di dalam pasir, tetapi jangan takut, ini di karenakan zat anaerob yang sudah bekerja.

Maintenance:
sebenarnya saya sendiri belu berpengalaman di system DSB ini. yang saya lakukan adalah mencucuk pasir secara random dengan lidi panjang 1 bulan 1 kali.
namun jika anda malas, bisa dengan memelihara blue leg hermit yang sangat senang di pasir. dan hewan hewan lainnya

Kenyataan:
Seluruh permukaan laut adalah Pasir. dan merupakan coloni bactery yang sangat banyak baik aerob dan anaerob. nah, para reefer di seluruh dunia mengunakan DSB untuk mensimulasi keadaan laut semirip mungkin. dengan maintance yang baik, DSB tidak akan menjadi time bomb

Kesimpulan:
Saya sangat menyarankan penggunaan DSB ini, baik di sump, atau di main aqua

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Cara menurunkan Nitrat dengan Sulfur Denitrator

Setelah kita membahas tentang DSB (Deep Sand bed). Sekarang kita membahas salah satu cara yang juga sangat berguna untuk mengurangi Nitrate Yaitu Sulfur denitrator.

Sulfur Denitrator menggunakan Suflur Bed, yang bisa didapat di toko aquarium laut.
warna dari sulfur ini adalah berwarna kuning, jadi sangat mudah di kenalin.

Cara kerja Sulfur Denitrator:
Sulfur sebenarnya merupakan makanan dari bactery bactery (saya sendiri kurang jelas). selain sulfur sebagai bahan makanannya, nitrate dan KH menjadi bahan makanannya. Banyak orang yang menggunakan SUMP kecil untuk sulfur ini, dan ada juga yang menggunakan PIPA PVC, dll sebagainya.. namun cara kerja nya semua sama, yaitu ada arus air pelan yang melalui Sulfur Bed ini... seperti gambar di bawah ini
[IMG]http://i240.photobucket.com/albums/ff289/i_limantara/sulfur_denitrator.jpg[/IMG]

NB:
- warna kuning adalah Sulfur
- warna merah adalah arus air
- warna pink adalah filter kapas

kecepatan air yang melalui sulfur bed ini harus bisa di atur, biasa kecepatanya dalam hitungan drip, mungkin 3 drip / tetes air per detik nya. namun bila dalam 3-4 hari nitrate output nya tidak 0 maka air inputnya di kecilkan, tetapi kalau nitrate = 0 dan terjadi bau yang tidak enak, maka air inputnya di tambah.

Kelemahan Dari Sulfur Denitrator:
- PH drop, ini di karenakan 2 hal, yang pertama adalah O2, dikarenakan bactery dari sulfur Bed ini juga memakan O2, maka terjadi penurunan PH, salah satu cara untuk mengantisipasi ini adalah menambah kan air rator di outputnya denitrator
- KH drop, seperti yang sudah saya beritahukan di atas, bactery nya juga memakan KH, dan di karenakan KH adalah salah satu buffer dari PH, maka PH pun akan ikut drop juga.

di karenakan kelemahan dari sulfur denitrator ini sangat fatal, maka penambahan kalsium hydroxida setiap hari di haruskan, atau memakai calcium reactor

Kesimpulan:
Walaupun penggunaan sulfur ini sangat mengganggu kita dalam PH dan KH, namun cara kerja nya dalam masalah nitrate adalah yang terbaik, di karenakan dalam hitungan hari sudah terlihat hasilnya, bahkan dalam hitungan minggu nitrate di aquarium anda akan rendah sekali.
jika anda merasa frustasi dalam nitrate, ini adalah cara yang terbaik.

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Siklus Nitrogen

Pengolahan air memakai filrasi biologi terkait erat dengan siklus nitrogen (nitrogen cycle). Pengetahuan tentang siklus nitrogen yang berlangsung pada ekosistem akuarium air laut layak diketahui. Sisa metabolisme ikan, koral, invertebrate dan sisa pakan akan diolah oleh microcrustacea, nematode, fungi dan protozoa menjadi amoniak (NH3). Amoniak beracun bagi penghuni akuarium.
Untunglah kehadiran amoniak tersebut mengundang kehidupan lain seperti bakteri aerobic yang bertugas menguraikan amoniak menjadi nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Bakteri aerobic membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya tersebut. Nitrit sangat beracun bagi ikan dank oral, sementara nitrat tidak beracun. Namun, kadar nitrat yang terlalu tinggi di air tetap perlu dihindari. Kadar nitrat diatas 20 mg/liter air memancing kehadiran berbagai jenis microalgae yang merusak keindahan akuarium.
Kelompok bakteri lain yang menguntungkan disebut bakteri anaerob yang mengubah nitrat menjadi nitrogen dan oksigen. Tidak seperti bakteri aerob, kelompok bakteri anaerob hidup dalam kondisi rendah oksigen.

Dalam tahap ini, siklus nitrogen sudah berlangsung. Permasalahan muncul saat tidak ada keseimbangan dalam siklus. Misalnya, ada beberapa tempat di akuarium yang tidak cukup melimpah oksigen sehingga bakteri aerob tidak dapat berkembang biak dalam jumlah yang cukup pada siklus nitrogen. Sebaliknya, bila tidak ada area yang rendah oksigen sehingga populasi bakteri anaerob tidak mampu mengolah nitrat maka akan terjadi kondisi new tank syndrome. Pada kondisi tersebut akuarium dipenuhi berbagai jenis ganggang dan lumut yang mengganggu keindahan. Tingginya bioload karena ketidakseimbangan siklus nitrogen akan menurunkan kualitas air dan menyebabkan kehadiran berbagai penyakit.

Ketidakseimbangan ekosistem paling sering dialami para akuaris pemula karena ada kecenderungan untuk mengisi akuarium dengan berbagai spesies hingga overcrowded, begitu pula akibat pemberian pakan yang berlebihan.
Kesalahan lain ialah para akuaris pemula ingin cepat-cepat mengisi akuarium, padahal sebelum siklus nitrogen berlangsung stabil, akuarium belum dapat diisi spesies ikan, koral dan invertebrata lain. Proses siklus nitrogen menyita waktu 2-8 minggu. Itulah alasan kenapa akuarius air laut pemula selalu dilanda stress setiap hari dengan kematian ikan dan koral.


Sumber: Buku akuarium laut karya andi Nursaiful

Senin, 23 Januari 2012

Karang kuku

Tanya: mau nanya boleh gak dua karang kuku ditempat yang berdekatan?

Jawab: Karang yang sejenis boleh diletakkan berdekatan, tapi jangan terlalu dekat karena kalau saling menutupi akhirnya berebutan cahaya yang mana salah satu source makanannya. Tetapi dalam hal menyerang satu sama lain, ini tidak akan terjadi.

Kalau ada sisi yang mati tidak masalah Pak. Karena coral tersebut bisa bertumbuh kembali walaupun akan memakan waktu yang cukup lama beberapa bulan.

Tanya: Saya beli karang kuku sudah 1 minggu koq ga mekar2 yah?  Apa ada cara khusus biar dia mau mekar?
Saya taruh di arus tengah n cahaya juga biasa saja..

Jawab: Karang kuku butuh flow yg low ke medium dan light yg medium ke high. Coba letakkan dibagian tengah ke atas. setahu saya karang kuku it paling cepet mekar loh, mungkin salinitas terlalu tinggi, coba tambahin air tawar atau ganti dengan air laut yang baru.

Info Tambahan: karang kuku yang sehat bisa panjangin tentakelnya untuk bunuh koral sekitar, karena dia ini tumbuhnya cepet sekali.tambahin aja pewarnaan n coral amino biar terlihat lebih menarik lagi.

Pak saya bantu beri masukan ya. Utk suhu sebaiknya diusahakan di 26. Parah2 siang 27 masi tidak apa utk jangka panjang. Dgn suhu 28-29 biasanya koral tdk bs hidup lama di aquarium.

Kalu utk additive sebenrnya yg basic skali utk dipenuhi calcium, alkalinitas dan magnesium. Dgn ini baru bs memenuhi kebutuhan primer koral utk pertumbuhan dan kesehatan.lagi pula ke3 element ini yg diambil paling banyak oleh koral dari air.

Sumber: rangkuman dari berbagai sumber