Kamis, 02 Februari 2012

AKLIMATISASI SPESIES BARU

Salah satu faktor penyebab kematian spesies yang baru dimasukkan ke dalam akuarium adalah tidak dilakukan aklimatisasi/penyesuaian terlebih dahulu. Perlu diingat bahwa spesies yang dibeli sudah stres sejak dipindahkan dari akuarium penjual dan selama di kantong plastik untuk perjalanan menuju rumah. Keadaan akan semakin parah bila spesies tersebut langsung dimasukkan ke akuarium segera setelah tiba dirumah.

Pernapasan spesies selama di dalam kantong plastik akan meningkatkan kadar karbondioksida sehingga pH air dalam kantong drop dengan signifikan. Pada saat yang sama, kadar amoniak juga akan naik. Meskipun demikian, spesies-spesies tersebut akan tetap bertahan hidup asalkan tidak terlalu lama berada dalam kondisi buruk.

Saat akan dimasukkan ke akuarium, spesies yang baru akan mengalami shock kembali saat mendapatkan kadar pH air yang lebih tinggi di akuarium. Oleh karena itu, perlu dilakukan aklimatisasi terlebih dahulu agar perubahan kondisi air tersebut tidak berdampak buruk. Berikut beberapa langkah yang perlu dilakukan :
  1. Redupkan lampu diruangan saat membuka kantong plastik berisi spesieskarena cahaya terang secara tiba-tiba akan membuat spesies terutama ikan menjadi stress
  2. Padamkan lampu akuarium
  3. Apungkan kantong plastik berisi spesies di sump atau di akuarium selama 10-15 menit tanpa membukanya. Tujuannya untuk menyamakan suhu air di dalam kantong plastik dengan suhu air akuarium
  4. Tambahkan air akuarium ke dalam kantong setinggi 2-3 cm setiap 5-10 menit selama 20-30 menit sampai kantong penuh
  5. Lepaskan spesies baru ke akuarium dengan menggunakan jaring kecil, jangan dengan tangan. Perlu diingat, air di dalam kantong tidak boleh ikut dimasukkan ke akuarium
  6. Lampu akuarium dibiarkan padam selama beberapa jam agar ikan baru tidak stress akibat diserang oleh penghuni lama. Berikan waktu bagi ikan baru untuk beradaptasi dan mempelajari lingkungan barunya tanpa dikejar-kejar oleh penghuni lama
  7. Beberapa jenis koral akan mengeluarkan lendir selama transportasi. Sebelum dimasukkan ke akuarium, pegang kerangkanya dan guncang-guncang sampai semua lendir dan kotoran terlepas.

Trik Mendamaikan Ikan Baru Dengan Penghuni Lama

Kadang walaupun kita telah melakukan aklimatisasi/penyesuaian yang cukup bagi ikan baru sebelum dimasukkan ke dalam akuarium, ikan-ikan penghuni lama masih saja mengejar-ngejar penghuni baru tanpa henti. Hal ini akan membuat ikan baru akan bertambah stress karena tidak mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi. Hal ini sering terjadi apabila spesies baru yang kita beli sama jenis dengan spesies yang sudah ada di akuarium seperti spesies clownfish misalnya antara maroon clownfish (balong) dengan giro pasir.

Untuk menghindari keadaan demikian, ada satu trik yang bisa digunakan agar ikan baru yang kita beli bisa ‘berdamai’ dengan ikan penghuni lama.
Caranya adalah :
  • Lakukan aklimatisasi/penyesuaian spesies baru terhadap suhu air di akuarium seperti biasanya
  • Siapkan suatu wadah seperti pemisah ikan yang warnanya transparan seperti yang banyak dijual di toko-toko peralatan akuarium
  • Ikat wadah tersebut agar tidak terbawa kesana kemari oleh arus yang ada di dalam akuarium
  • Lepaskan spesies ikan baru ke dalam wadah transparan tersebut
  • Biarkan selama beberapa minggu atau bahkan selama berbulan-bulan tergantung keadaan, hal ini bisa dilihat dari kelakuan penghuni lama apakah masih berusaha mendekati spesies baru dan seperti ingin menyerangnya
  • Beri pakan ikan penghuni baru pada saat memberikan pakan pada penghuni di akuarium, sehingga antara penghuni baru dan lama terjalin suatu keadaan yang sama
  • Lepaskan spesies baru dari wadah transparan ke dalam akuarium bila telah dianggap ‘berdamai’, hal ini bisa dilihat dari penghuni lama yang awal mulanya seperti ingin menyerang telah acuh tak acuh terhadap spesies baru yang berada di wadah tersebut
  • Biarkan wadah transparan di tempat semula sampai Anda benar-benar yakin ikan telah ‘berdamai’
  • Usahakan agar wadah transparan tersebut diletakkan miring (bukan menghadap keatas seperti pada waktu spesies baru masih di dalam wadah). Hal ini berfungsi apabila penghuni lama masih berusaha menyerang ikan baru, maka ikan baru akan melindungi dirinya dengan masuk kembali kedalam wadah, dan biasanya penghuni lama tidak akan berani menyerang sampai mendekati wadah transparan tersebut sehingga ikan baru akan aman selama berada di dalam wadah tersebut.

Kamis, 26 Januari 2012

Caulerpa

Pada kesempatan ini akan diceritakan beberapa pengalaman saya dalam memelihara akuarium laut setelah cukup lama mempraktekkan teori yang diperoleh melalui internet dan teman-teman lainnya. Akuarium saya sekarang telah memasuki usia dua tahun dengan tingkat keberhasilan 80% untuk jenis-2 tertentu dan 100% untuk jenis2 tertentu lainnya

Berikut adalah pengalaman saya mengenai pasca pembuangan Caulerpa dan pasca over dosis zat kimia. Pada waktu itu, saya berhasil menumbuhsuburkan caulerpa secara luar biasa. Hampir seluruh akuarium penuh dengan caulerpa.

Bagi rekan hobiis yang menginginkan Caulerpa-nya tumbuh subur, hal yang perlu mendapat perhatian adalah cahaya dan zat additive. Cahaya yang diperlukan untuk pertumbuhan Caulerpa sangat sederhana dan tidak membutuhkan lampu metal halide, dalam hal ini cukup menggunakan lampu Fluorencent dengan temperatur cahaya cukup 6500°K sedangkan zat additive yang diperlukan adalah iodine atau besi. Pertumbuhan Caulerpa sangat cepat, dalam waktu beberapa bulan akuarium bisa penuh dengan Caulerpa asalkan tidak dimasukkan ikan pemakan tumbuhan seperti jenis tang dan bulu babi.

Apabila telah berhasil menumbuhkan Caulerpa secara luar biasa, maka Caulerpa tersebut harus disiangi secara rutin. Biasanya dilakukan sebulan sekali dengan dibuang sebanyak 10-20%. Pembuangan Caulerpa dalam jumlah banyak akan mempunyai dampak negatif bagi akuarium yang semula penuh dengan Caulerpa. Pembuangan Caulerpa bertujuan untuk membuang fosfat dan bebarapa unsur lainnya. Oleh karena itu pemeliharaan Caulerpa sebaiknya dilakukan di akuarium khusus jangan di akuarium display karena dapat merusak pemandangan seperti menutupi invertebrata kesayangan anda nantinya.

Sumber: http://o-fish.com/AkuariumLaut/caulerpa_1.php

Siklus Nitrogen versi 2

Banyak penulis tentang aquarium air laut menceritakan tentang besar aquarium, dll... tapi menurut saya.. nitrogen cycle adalah yang terpenting dari itu semua.....

nitrogen cycle sebenarnya juga terjadi di aquarium air tawar, tapi karena ikan air tawar bisa lebih toleransi dengan kondisi air yang kurang baik, maka hal ini tidak terlalu di perhatikan. tapi tidak dengan aquarium air laut.

apakah nitrogen cycle? Nitrogen cycle adalah perubahan zat zat kimia di dalam aquarium yang berasal dari makanan ikan, kotoran ikan, dll, yang akhirnya di rubah menjadi zat yang tidak berbahaya. semua ini di lakukan oleh bactery bactery yang terdapat di dalam aquarium. ada 2 jenis bactery yang di kenal di aquarium laut, yaitu jenis aerob (bactery yang perlu oksigen untuk hidup) dan anaerob (bactery yang jarang oksigen untuk hidup, bila terkena oksigen, mereka akan mati)
makanan ikan yang tidak termakan biasa nya bakal di urai oleh bactery aerob menjadi Ammonia.
Ammonia ini sangat berbahaya bagi ikan, karena berbagai macam penyakit sangat suka dengan ammonia yang menyebabkan ikan cepat mati dalam hitungan hari.
Ammonia ini di uraikan kembali oleh bactery aerob yang lainnya menjadi Nitrite yang juga berbahaya bagi ikan ikan. lalu Nitrite ini juga di urai oleh bactery aerob menjadi Nitrate dimana nitrate adalah zat yang tidak terlalu berbahaya bagi ikan. namun nitrate yang terlalu berlebihan bakal membuat permasalahan baru yaitu algae atau lumut. dan tinggi nya nitrate juga membuat ikan dan coral tidak sehat.

lalu bagaimana menekan nitrate yang tinggi, jawabannya adalah mengembangbiakan bactery anaerob, atau mengganti air secara berkala.

banyak para hobby gagal di awal mereka di karenakan mereka terlalu terburu buru untuk memasukkan ikan di dalam aquarium, pertumbuhan bactery tidak lah cepat, bahkan memerlukan waktu sampai 4 minggu untuk mencapai ammonia dan nitrite di titik paling rendah.

menurut pengalaman saya...
minggu 1 : ammonia naik
minggu 2: ammonia mulai turun, nitrite naik
minggu 3: ammonia 0, nitrite mulai turun, nitrate naik
minggu 4: ammonia 0, nitrete 0, nitrate tinggi
lalu lakukan pergantian air 30% - 50% untuk menekan nitrate
jika system nitrate sudah terdapat di aquarium anda. maka nitrate juga akan turun di minggu 5 dan minggu 6 sampai terjadi balance...

ada 3 cara untuk memperlancar masa cycle ini
1. Dengan live rock, live rock adalah batu dari laut yang sudah terdapat banyak bactery dan microorganisme. bactery tersebut bisanya banyak yang mati dan akan menghadirkan ammonia di aquarium.
2. dengan menambahkan makanan ikan seperti udang kupas, pelet ke dalam aquarium di hari pertama, dan mungkin setiap minggu kalau untuk pelet.
3. dengan Ikan yang kuat seperti dalmselfish, tapi ini cara yang cukup sadis walaupun tingkat survive nya cukup tinggi. dan walaupun bisa survive, kemungkinan ikannya malah jadi jagoan di dalam aquarium anda, dan mengganggu ikan baru yang baru di beli.

ingat kesabaran adalah kunci utama.

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Cara menurunkan Nitrat Dengan Deep Sand Bed (DSB)

Dari yang kita tahu. hasil akhir dari nitrogen cycle adalah nitrogen itu sendiri atau berupa gas, bukan berbentuk cair. tetapi sebelum menjadi nitrogen, zat yang cukup merepotkan adalah Nitrate. Nitrate merupakan salah satu unsur zat di dalam aquarium air laut yang cukup merepotkan. jika anda membaca banyak forum, semua orang pasti bertanya "TOLONG MASALAH NITRATE TINGGI".
mengapa nitrate selalu menjadi masalah? Ini di karenakan nitrate cuma bisa di uraikan oleh bactery anaerob, di mana cuma bisa hidup di keadaan dekat Zero O2, atau kadar O2 rendah. ini terbalik dengan prinsip yang ada, karena kita mau O2 sebanyak banyak nya di dalam air aquarium kita buat pertumbuhan ikan, dan menjadikan aquarium lebih dingin. Banyak orang yang menyarankan untuk mengganti air aquarium. memang ini bisa mengurangi kadar nitrate, tapi bukan solusi. karena berdasarkan pengalaman saya, nitrate akan tinggi kembali dalam hitungan hari, jadi saya tekankan disini, mengganti air untuk menurunkan nitrate bukan SOLUSI. tetapi kalau dalam jangka pendek mungkin cukup membantu.

banyak cara yang bisa di gunakan untuk menurunkan nitrate, salah satunya adalah Live sand, atau Deep Sand Bed (DSB) yang saya kira cukup effective.
NB: ada beberapa reefer yang tidak suka dengan DSB tersebut jika di letakkan di main aqua, karena sering terjadi badai pasir, jadi mereka pun membuatnya di SUMP mereka.

DSB ini menggunakan pasir yang sangat halus, bisa di bilang menggunakan pasir yang ukurannya 0.01 mm dengan ketinggian 3-4 CM, lalu pasir yang lebih besar 0.05 mm 3-4 CM, lalu yang terakhir 0.1 mm setinggi 1-3 CM, namun bisa juga di tambah lagi dengan pasir yang lebih besar di atas nya lagi untuk mengurangi badai pasir.
dari semua persyaratan pasir, memang agak ribet, karena itu banyak reefer yang cuma menggunakan 1 jenis pasir saja (termasuk saya). Untuk batas ketinggian pasir minimum adalah 10 CM untuk bisa bekerja dengan baik. menurut www.asira.org pasir apapun bisa di pakai, bahkan pasir yang biasa di jual di toko bangunan. tetapi menurut saya pasir putih pantai adalah yang terbaik, atau bahkan kalau bisa menambahkan livesand (pasir dari dasar laut di daerah coral) untuk mempercepat proses kehidupan di dalam pasir.

yang di takutkan oleh para reefer dari DSB ini adalah zat H2S, dimana zat ini terbentuk pada saat nitrate 0, dan para bactery anaerob yang seharusnya merubah zat nitrate menjadi nitrogen, malah menjadi H2S. ini lah yang di sebut dengan timebom, ini terjadi jika kita tidak menjaga DSB kita dengan semestinya. Bentuk fisik dari Zat H2S ini pun bisa dilihat, yaitu berwarna hitam di dalam pasir, tetapi jangan takut, ini di karenakan zat anaerob yang sudah bekerja.

Maintenance:
sebenarnya saya sendiri belu berpengalaman di system DSB ini. yang saya lakukan adalah mencucuk pasir secara random dengan lidi panjang 1 bulan 1 kali.
namun jika anda malas, bisa dengan memelihara blue leg hermit yang sangat senang di pasir. dan hewan hewan lainnya

Kenyataan:
Seluruh permukaan laut adalah Pasir. dan merupakan coloni bactery yang sangat banyak baik aerob dan anaerob. nah, para reefer di seluruh dunia mengunakan DSB untuk mensimulasi keadaan laut semirip mungkin. dengan maintance yang baik, DSB tidak akan menjadi time bomb

Kesimpulan:
Saya sangat menyarankan penggunaan DSB ini, baik di sump, atau di main aqua

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Cara menurunkan Nitrat dengan Sulfur Denitrator

Setelah kita membahas tentang DSB (Deep Sand bed). Sekarang kita membahas salah satu cara yang juga sangat berguna untuk mengurangi Nitrate Yaitu Sulfur denitrator.

Sulfur Denitrator menggunakan Suflur Bed, yang bisa didapat di toko aquarium laut.
warna dari sulfur ini adalah berwarna kuning, jadi sangat mudah di kenalin.

Cara kerja Sulfur Denitrator:
Sulfur sebenarnya merupakan makanan dari bactery bactery (saya sendiri kurang jelas). selain sulfur sebagai bahan makanannya, nitrate dan KH menjadi bahan makanannya. Banyak orang yang menggunakan SUMP kecil untuk sulfur ini, dan ada juga yang menggunakan PIPA PVC, dll sebagainya.. namun cara kerja nya semua sama, yaitu ada arus air pelan yang melalui Sulfur Bed ini... seperti gambar di bawah ini
[IMG]http://i240.photobucket.com/albums/ff289/i_limantara/sulfur_denitrator.jpg[/IMG]

NB:
- warna kuning adalah Sulfur
- warna merah adalah arus air
- warna pink adalah filter kapas

kecepatan air yang melalui sulfur bed ini harus bisa di atur, biasa kecepatanya dalam hitungan drip, mungkin 3 drip / tetes air per detik nya. namun bila dalam 3-4 hari nitrate output nya tidak 0 maka air inputnya di kecilkan, tetapi kalau nitrate = 0 dan terjadi bau yang tidak enak, maka air inputnya di tambah.

Kelemahan Dari Sulfur Denitrator:
- PH drop, ini di karenakan 2 hal, yang pertama adalah O2, dikarenakan bactery dari sulfur Bed ini juga memakan O2, maka terjadi penurunan PH, salah satu cara untuk mengantisipasi ini adalah menambah kan air rator di outputnya denitrator
- KH drop, seperti yang sudah saya beritahukan di atas, bactery nya juga memakan KH, dan di karenakan KH adalah salah satu buffer dari PH, maka PH pun akan ikut drop juga.

di karenakan kelemahan dari sulfur denitrator ini sangat fatal, maka penambahan kalsium hydroxida setiap hari di haruskan, atau memakai calcium reactor

Kesimpulan:
Walaupun penggunaan sulfur ini sangat mengganggu kita dalam PH dan KH, namun cara kerja nya dalam masalah nitrate adalah yang terbaik, di karenakan dalam hitungan hari sudah terlihat hasilnya, bahkan dalam hitungan minggu nitrate di aquarium anda akan rendah sekali.
jika anda merasa frustasi dalam nitrate, ini adalah cara yang terbaik.

Sumber: http://irwan-aquariumairlaut.blogspot.com/

Siklus Nitrogen

Pengolahan air memakai filrasi biologi terkait erat dengan siklus nitrogen (nitrogen cycle). Pengetahuan tentang siklus nitrogen yang berlangsung pada ekosistem akuarium air laut layak diketahui. Sisa metabolisme ikan, koral, invertebrate dan sisa pakan akan diolah oleh microcrustacea, nematode, fungi dan protozoa menjadi amoniak (NH3). Amoniak beracun bagi penghuni akuarium.
Untunglah kehadiran amoniak tersebut mengundang kehidupan lain seperti bakteri aerobic yang bertugas menguraikan amoniak menjadi nitrit (NO2) dan nitrat (NO3). Bakteri aerobic membutuhkan oksigen untuk menjalankan fungsinya tersebut. Nitrit sangat beracun bagi ikan dank oral, sementara nitrat tidak beracun. Namun, kadar nitrat yang terlalu tinggi di air tetap perlu dihindari. Kadar nitrat diatas 20 mg/liter air memancing kehadiran berbagai jenis microalgae yang merusak keindahan akuarium.
Kelompok bakteri lain yang menguntungkan disebut bakteri anaerob yang mengubah nitrat menjadi nitrogen dan oksigen. Tidak seperti bakteri aerob, kelompok bakteri anaerob hidup dalam kondisi rendah oksigen.

Dalam tahap ini, siklus nitrogen sudah berlangsung. Permasalahan muncul saat tidak ada keseimbangan dalam siklus. Misalnya, ada beberapa tempat di akuarium yang tidak cukup melimpah oksigen sehingga bakteri aerob tidak dapat berkembang biak dalam jumlah yang cukup pada siklus nitrogen. Sebaliknya, bila tidak ada area yang rendah oksigen sehingga populasi bakteri anaerob tidak mampu mengolah nitrat maka akan terjadi kondisi new tank syndrome. Pada kondisi tersebut akuarium dipenuhi berbagai jenis ganggang dan lumut yang mengganggu keindahan. Tingginya bioload karena ketidakseimbangan siklus nitrogen akan menurunkan kualitas air dan menyebabkan kehadiran berbagai penyakit.

Ketidakseimbangan ekosistem paling sering dialami para akuaris pemula karena ada kecenderungan untuk mengisi akuarium dengan berbagai spesies hingga overcrowded, begitu pula akibat pemberian pakan yang berlebihan.
Kesalahan lain ialah para akuaris pemula ingin cepat-cepat mengisi akuarium, padahal sebelum siklus nitrogen berlangsung stabil, akuarium belum dapat diisi spesies ikan, koral dan invertebrata lain. Proses siklus nitrogen menyita waktu 2-8 minggu. Itulah alasan kenapa akuarius air laut pemula selalu dilanda stress setiap hari dengan kematian ikan dan koral.


Sumber: Buku akuarium laut karya andi Nursaiful